Umrah Ramadan oleh: Tour Saudi Bilboard Dekstop
promo: Tour Saudi Bilboard Dekstop

Status Warga Indonesia yang Tinggal di Arab Saudi

Status Warga Indonesia yang Tinggal di Arab Saudi

Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi bermacam-macam statusnya, baik dilihat dari sisi profesi kerjanya, jenis visa yang dikantongi maupun status hukumnya.

Uniknya, perwakilan pemerintah Indonesia di Arab Saudi, tidak dapat memastikan berapa jumlah warganya yang saat ini bermukim di Arab Saudi. Berikut beberapa macam status WNI di Kerajaan Arab Saudi.

Pekerja Migran Indonesia (PMI)

Mayoritas warga Indonesia di Arab Saudi berstatus Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dulu dikenal sebagai nama Tenaga Kerja Indonesia (TKI), kemudian berubah menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) dan saat ini disebut sebagai PMI.

Umrah Anti Mainstream
Promo

Profesi PMI di Arab Saudi sangat beragam, mulai pekerja domestik (rumahan) seperti sopir pribadi, asisten rumah tangga, hingga profesional yang bekerja di bidang perminyakan, petrochemical atau industri telko.

Sebagian lainnya PMI bekerja di toko dan restoran, tenaga terapis, perawat, karyawan di berbagai macam industri dan proyek-proyek pembangunan, selain berkecimpung di bisnis travel haji dan umrah.

Saudi menjadi tujuan utama dan impian seluruh pekerja migran Indonesia,” kata Sa’dullah, Atnaker KBRI periode 2019-2021.

Di saat yang sama, tidak sedikit PMI yang bekerja di sektor informal dirundung permasalahan izin tinggal dan bekerja, efek dari moratorium sejak tahun 2011.

Dosen dan Mahasiswa

Beberapa dosen asal Indonesia mengajar di pelbagai perguruan tinggi ternama di Arab Saudi, mulai di Wilayah Timur Arab Saudi, seperti di KFUPM, di King Su’ud University dan Prince Sultan University Riyadh, hingga di KAUST Jeddah.

Sementara mahasiswa Indonesia tersebar di 18 perguruan tinggi dari 27 universitas yang terbuka menyediakan beasiswa untuk mahasiswa asing di seluruh wilayah Arab Saudi.

Terbanyak sebesar 1.133 mahasiswa Indonesia menuntut ilmu di di Universitas Islam Madinah, selain 70 orang berkuliah di Universitas King Khalid University yang terletak di Abha, kota berhawa sejuk sepanjang tahun di bagian selatan Arab Saudi.

Di antara kenikmatan kuliah di univeristas Arab Saudi, selain menerima berbagai fasilitas menarik, juga mudah melaksanakan ibadah umrah setiap waktu dan berhaji tidak harus mengantri puluhan tahun seperti dari Tanah Air.

Dependents Residency (Istri dan Anak)

Bagi warga asing yang eligible (memenuhi syarat) membawa keluarganya untuk ikut menetap di Arab Saudi, dapat mengajukan visa residen (Tasyira Iqamah).

Umrah Anti Mainstream
Promo

Mulai tahun 2017 setiap kepala dari keluarga yang ikut tinggal di Arab Saudi dikenakan biaya bulanan, mulai 2021 dikenakan dependent fee sebesar SR 400/bulan.

Selama tinggal di Arab Saudi, berbagai fasilitas dapat dinikmati seperti melakukan umrah dan haji secara lokal dari dalam negeri Arab Saudi.

Keluarga Pemegang Family Visit

Saat ini bermacam profesi pekerjaan warga asing yang menetap di Arab Saudi dapat mengundang keluarganya untuk melakukan ziarah (visit) menetap di Saudi dalam beberapa bulan hingga satu tahun.

WNI pemegang iqamah bisa mengajukan istri, anak atau orang tuanya. Sementara jika mengajukan anggota keluarga dari kakak, adik atau yang bukan bagian keluarga inti (istri, anak dan orang tua), diperlukan peninjauan ulang.

Bagi keluarga WNI yang bermukim dalam sementara waktu perlu menyiapkan tiket kembali ke Tanah Air dan bisa diperpanjang atau dengan jenis visa multiple yang bisa PP Saudi-Indonesia selama 1 tahun.[]